Rabu, 23 Oktober 2013

Kicauan Yusril Izha Mahendra tentang lembaga survei

tahun 2014 merupakan ajang "perang" politik bagi para politisi yang berusaha meyakinkan pemilih untuk memilik diri nya ataupun partai nya,tak sedikit para Politikus menggunakan jalan curang,salah satu nya membayar lembaga survei untuk membuat survei yang menguntungkan di pemesan agar terbentuk opini di masyarakat bahwa golongannya lah yang merasa di untungkan atas hasil survei yang di keluarkan. Ketua Dewan Syuro Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra menilai bahwa hasil lembaga survei yang keluarkan telah menggebohkan panggung politik saat ini. Hal itu di sampaikan Yusril dalam akun twitter nya @Yusrilihza_Mhd pada rabu (23/10/2013. Yusril menilai lembaga-lembaga survei saat ini yang begitu menjamur bukanlah lembaga yang murni akademis,namum melaikan telah di pelintir ke arah komersialisasi. " Tidak saya pungkiri bhw dalam bekerja lembaga2 survey itu menggunakan metode2 akademis. Namun aspek komersialnya tdk dpt diabaikan pula" kata nya di akun twitter. Parpol atau politisi yg akan berkompetisi, sudah lazim meminta lembaga survey melakukan kegiatannya agar meliris hasil survei yang menguntungkan di parpol yang telah memesan nya. Jelas Tujuan,lanjut kata yusril,tujuan parpol adalah tujuan nya bukan hanya sekedar untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan partai nya,tapi juga untuk membentuk opini Publik. "Tujuannya bukan semata2 untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan dirinya, tetapi juga untuk membentuk opini publik",imbuh nya. Tidak jarang suatu lembaga survey sudah menandatangani kontrak dengan parpol atau politisi untuk jangka waktu tertentu,Besarnya nilai kontrak tentu sesuai kemampuan partai atau politisi ybs. Makin besar uang, makin canggih lembaga surveynya. Biasanya laporan hasil riset ada 2 macam. Satu yang benar hanya untuk kepentingan internal, yang tidak benar untuk kepentingan publik,itu membuktikan kecurangan secara sistematis. "Hasil survey yg disulap itu dipublikasikan secara luas melalui jaringan media sehingga menjadi kontroversi" Kata nya. Melalui pengumuman hasil survey yang meluas itu, pelan-pelan opini publik akan terbentuk, mana partai atau tokoh yang unggul mana yang tidak bagus,Kalau opini sdh terbentuk, langkah selanjutnya merekayasa perolehan suara agar pas seperti hasil survey.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar